Berperang demi minyak.Nyawa Putra bangsa dikorbankan,itulah Amerika!!


Apa jadinya jika anda disuruh berperang oleh komandan anda dan alasan untuk berperang tersebut tidaklah jelas???Pastinya anda akan bertempur dengan setengah hati dan tidak memiliki daya juang yang tinggi lalu apa yang terjadi???Anda akan depresi karena memperjuangkan hal yang tidak anda ketahui dan anda miliki akan lain hal nya jika anda berperang untuk melawan penjajah dan mempertahankan tanah air anda,sifat heroik dan patriotisme lah yang akan anda miliki.Begitupun hal nya dengan tentara Amerika yang tengah berperang di Iraq dan Afghanistan,apa yang mereka perjuangkan di 2 negara tersebut???Apa karena peristiwa World Trade Center yang hingga kini kepastian siapa pelakunya belum jelas karena identitas pelaku yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika ternyata palsu,orang-orang yang dituduh sebagai pelaku pemboman gedung WTC ternyata masih hidup lalu siapa pelaku yang ikut mati bersama korban pemboman gedung WTC???Apa karena Iraq mempunyai senjata pemusnah massal???Kalian pun tahu bahwa sesungguhnya Iraq tidak pernah memiliki senjata tersebut.

Lalu apa yang mereka perjuangkan???Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengeruk kekayaan bumi Iraq dan Afghanistan,memperbanyak ladang opium di afghanistan dan yang terakhir adalah membendung bangkitnya Islam di timur tengah.

Amerika negara kaya tidak perlu minyak,mereka bisa membelinya.benarkah begitu????Nyatanya Amerika pun memiliki hutang yang sangat besar dan ketergantungan akan minyak bumi yang sangat besar.Masih ingat peristiwa ketika Amerika di Embargo minyak oleh negara-negara timur tengah karena mendukung perang yang dilakukan oleh israel???Amerika kalut dan melunakan sikapnya terhadap negara-negara timur tengah.


Amerika sadar bahwa mereka memiliki ketergantungan terhadap negara timur tengah khususnya negara yang merupakan penghasil minyak dan Amerika ingin menghilangkan ketergantungan ini karena selama mereka tergantung akan minyak maka selama itu pula mereka tidak akan leluasa menindas negara-negara muslim.

Silahkan baca mengenai Raja Faisal yang gagah berani menentang Amerika dan negara barat,berbanding terbalik dengan Raja Arab Saudi sekarang yang tunduk kepada Amerika ::

Raja Faisal adalah kepala negara Arab Saudi yang paling populer hingga saat ini. Dia pernah dinobatkan sebagai Man of the Year 1974 versi majalah TIME, sebuah media massa terkemuka di Amerika Serikat. Namun penobatan itu bukan lantaran Faisal disenangi publik Amerika, tapi sebaliknya dia adalah orang yang pernah bikin pusing pemerintah Amerika, bahkan hampir membuat negara itu lumpuh akibat embargo minyak yang diprakarsainya.

Nama lengkapnya adalah Faisal Ibnu Abdul Aziz Ibnu Abdul Rahman Ibnu Faisal As-Saud. Ia dilahirkan pada bulan April 1906. Faisal adalah putra Raja Abdul Azis ibnu Saud pendiri dinasti Saudiyah di Jazirah Arab, sekaligus pendiri Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.Faisal juga keturunan langsung Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri paham
keagamaan Wahabiyah, melalui ibunya. Wahabiyah adalah suatu gerakan reformasi dan purifikasi keagamaan Islam yang menjadi penyokong utama Raja Abdul Aziz saat mendirikan Kerajaan Arab Saudi.

Pendidikan Faisal terutama adalah pendidikan agama. Di antara keluarganya dia tergolong menonjol. Debut pertamanya adalah saat di masa remajanya, yakni saat berumur 13 tahun, Faisal berkesempatan menjadi orang pertama dalam keluarganya yang mengunjungi Inggris dan Perancis, selepas Perang Dunia I. Di sana ia dianugerahi medali St. George dan medali St. Michael dari Raja Inggris.
Pada umur 16 tahun Faisal dipercaya menjadi pemimpin sebuah ekspedisi untukmenumpas pemberontakan sebuah suku di Asir, Hijaz bagian Selatan. Kemudian pada umur 19 tahun ia menjadi komandan pasukan yang merebut kota Jeddah dari suku Hashemit, rival dinasti Arab Saudi.

Ayahnya mengangkat Faisal menjadi Raja Muda Hijaz pada tahun 1926. Setelah itu pada tahun 1930 ia diangkat menjadi menteri luar negeri. Faisal mencapai puncak karir militernya pada tahun 1934 dengan suatu kenaikan pangkat yang cepat setelah merebut pelabuhan Hoderida selama perang singkat melawan Yaman. Ia pergi ke Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada saat dimulainya Perang Dunia II. Faisal kembali setelah perang itu berakhir tahun 1945. Ia ikut berpartisipasi dalam peristiwa pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai wakil Arab Saudi.
Ketika ayahnya, Abdul Azis, wafat pada tahun 1953, kakak Faisal yang bernama Saud menggantikannya. Faisal menjadi putra mahkota Saud. Setahun kemudian, tepatnya tahun 1954, Faisal diangkat menjadi Perdana Menteri.Sebuah krisis keuangan pemerintah yang parah pada tahun 1958 mendorong pengalihan kekuasaan administratif secara penuh kepada Faisal. Sehingga Saud hanya sebagai simbol saja.

Pada tahun 1964, akhirnya Saud diturunkan dari tahtanya, digantikan Faisal. Raja baru ini kemudian bekerja dengan penuh semangat mempersatukan dunia Islam dan dunia Arab, sehingga menjadi pemimpin yang menonjol di dunia Islam dan dunia Arab.
Salah satu peran pentingnya adalah turut membidani lahirnya Organisasi
Konferensi Islam (OKI). Ini didorong oleh keinginannya yang kuat untuk
mempersatukan dunia Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Faisal dikenal sebagai raja yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu langkah awal dari program Faisal untuk mensejahterakan rakyatnya adalah me-’rumah’-kan rakyatnya. Hal ini karena mayoritas rakyatnya adalah orang-orang Badwi yang memiliki pola hidup nomaden (berpindah-pindah tempat tinggal) di padang pasir. Faisal berpendapat cara hidup seperti ini susah untuk membuat orang sejahtera. Untuk itu Faisal membangun prasarana berupa jalan beraspal, perumahan yang layak dan membuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang untuk seluruh rakyatnya.

Faisal juga membuat pembaharuan dalam bidang pendidikan. Tadinya perempuan tidak diberi kesempatan memasuki sekolah. Sejak zaman pemerintahan Faisal perempuan didorong untuk sekolah. “…untuk pertama kali kita mendorong anak-anak perempuan untuk belajar di sekolah negeri,” kata Raja Faisal, seperti dikutip majalah National Geographic, edisi Januari 1966.Dengan dibuatnya jalan-jalan aspal modern di gurun-gurun pasir Arab Saudi maka perjalanan di gurun menjadi jauh lebih singkat. Sebuah perjalanan yang sebelumnya ditempuh 3-4 hari menjadi menjadi hanya 6-7 jam. Tentu saja ini jadi semakin menggerakkan roda ekonomi. Lalu lintas pun jadi semakin ramai. Gedung-gedung, apartemen-apartemen, dan hotel-hotel berdiri dalam waktu singkat. Pemandangan itu jadi mendominasi langit Makkah, Madinah, Jeddah, dan Riyadh.

Pada masa awal pemerintahan Faisal itu pula ditemukan ladang-ladang minyak baru di perairan Arab Saudi, terutama di lepas pantai kota Dahran. Penempuan ini jelas berdampak positif bagi program pembangunan yang dicanangkan Raja Faisal. Penemuan emas hitam itu membenarkan janji Allah dalam Al-Quran, “Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, Allah akan menurunkan berkah dari langit dan bumi.”
Sejak itu Arab Saudi menjadi negara dengan sumber minyak bumi terbesar di dunia. Seluruh Timur Tengah pada tahun 1968 menghasilkan 3,8 milyar barel pertahun, terbesar di dunia. Cadangan minyak yang belum digali ada 248 milyar barel. Saingan terdekatnya adalah Afrika yang cadangan minyaknya 42,5 milyar barel. Keadaan itu menjadikan negara-negara di kawasan Timur Tengah mempunyai posisi tawar tinggi dalam politik ekonomi minyak melawan Uni Sovyet dan Amerika. Inilah yang disebut senjata minyak, karena konsumsi minyak tertinggi adalah negara-negara industri yaitu Amerika, Jepang dan benua Eropa.

Dalam perang Enam Hari antara negara-negara Arab melawan Israel pada bulan Juni 1967, Arab Saudi tidak melibatkan tentaranya. Namun pemerintah negeri itu memberikan subsidi ekonomi yang tinggi kepada negara-negara Arab yang memerangi Israel, yakni Mesir, Yordan dan Suriah. Pada Perang Yom Kippur tahun 1973, perang besar kedua antara Arab Israel, Arab Saudi kembali mengambil peran besar dalam mendanai perang itu. Perang itu disebut Perang Yom Kippur karena peperangan itu terjadi pada saat hari raya umat Yahudi, Yom Kippur. Kadang disebut juga Perang Badar Baru karena terjadi pada bulan Ramadhan.

Berkat dukungan itu, pasukan Mesir yang terdiri dari sukarelawan Ikwanul
Muslimin dan tentara reguler Mesir menghasilkan kemenangan yang gilang-gemilang. Pasukan Israel terpukul mundur dari tepi timur Terusan Suez dan terpukul mundur pula dari sebagian Jazirah Sinai. Kemenangan ini juga berkat strategi yang hebat. Pada saat pasukan Mesir menyerang dari arah Barat, pada saat yang sama tentara Irak dan Yordania menyerang dari arah timur, tentara Suriah dan Libanon dari arah utara, serta mujahidin Palestina dari dalam kota-kota di wilayah pendudukan Israel.

Sebagian besar biaya perang ini ditanggung oleh Arab Saudi. Karena Amerika Serikat dan negara-negara industri Eropa diketahui menjadi pendukung penuh Israel, Raja Faisal kemudian menggunakan minyak sebagai salah satu senjata perangnya. Ia memimpin embargo minyak kepada negara-negara Barat.

Akibatnya industri dan transportasi di negara Barat menjadi kacau. Rakyat
Amerika dan Eropa mengantri panjang untuk mendapatkan BBM. BBM dijatah seperti Indonesia pada masa krisis. Akibatnya Amerika terpaksa menghentikan sementara bantuannya kepada Israel. Untuk mengatasi krisis Presiden AS Richard Nixon sampai turun tangan langsung.Ia segera mengunjungi Raja Faisal di negaranya pada bulan Juni 1974 dan memintanya menyerukan penghentian embargo minyak dan perang Arab-Israel. Dengan penuh izzah Raja Faisal berkata,

“Tidak akan ada perdamaian sebalum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!”

Alhasil Nixon pulang ke negaranya dengan tanpa hasil. Penolakan itu jelas
membuat Amerika merasa geram. Diam-diam mereka merencanakan sebuah operasi untuk menyingkirkan Raja Faisal. Pada tanggal 25 Maret 1975 Faisal wafat, dibunuh oleh keponakannya sendiri di istananya. Penyelidikan resmi menyatakan pembunuhan itu dilakukan sendiri. Namun
banyak orang yakin, Amerika dengan CIA-nya berperang sebagai dalang pembunuhan itu.

Selamat jalan wahai raja yang adil dan pemberani. Semoga Allah menempatkan engkau bersama para syuhada di surga-Nya…amin

Wallahu a’lam bish-shawab.

sumber: milis as-sunnah
Amerika dengan entengnya mengorbankan nyawa tentara mereka sendiri,beribu-ribu nyawa tentara Amerika melayang meski itu masih tak sebanding dengan nyawa masyarakat tak berdosa yang mereka bunuh.

Dan ada sedikit cerita menarik dari petugas medis tentara Amerika yang telah pulang dari perang dengan keadaan depresi,hiper,insomnia dan berbagai gangguan mental lainnya ::

Spesialis William B Allen adalah petugas medis Angkatan Darat AS yang bertugas mendampingi dua putaran tur perang di Irak. Ia menghabiskan 27 bulan di sana. Dia baru saja menyelesaikan program tiga-minggu pengobatan untuk Gangguan Stres Pasca Trauma atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Warrior Combat Stress Reset Center di Fort Hood, pangkalan militer terbesar AS di dunia.

“Menjadi pasukan medis di medan tempur, kami harus ‘hidup’ selama 24 jam sehari. Kami menangani peristiwa korban massal, atau pembom bunuh diri wanita yang meledakkan rumah sakit tiga kali berturut-turut. Kami lah orang yang merespon itu. Saya ‘meledak’ beberapa kali dalam hidup saya.

“Ketika Anda kembali ke Amerika Anda akan terus menjadi seseorang yang hiper. Insomnia akan menghingapi Anda setiap empat bulan sekali. Saya benar-benar menjadi gila.

“Saya mulai minum alkohol, menggunakan narkoba, bahkan terpikir untuk bunuh diri. Saya lelah terus bermimpi buruk, saya ingin menemui teman saya yang sudah mati.

“Saya pernah berada di pusat rehabilitasi narkoba selama sebulan. Saya konsultasi dengan ahli psikologi. Waktu itu, penyembuhannya hanya dengan ‘minumlah pil ini.’”

“Kemudian mereka menempatkan saya dalam program ini. Mereka bilang saya akan menjalani reiki, pijat, yoga, akupunktur, dan yang terpikir pertama kali dalam pikiran saya, saya akan menjalani pengobatan mistis atau voodoo.

“Ketika saya berada dalam kondisi ini, saya benar-benar marah terhadap segala sesuatu. Semuanya membuat saya jengkel dan murka. Saya benar-benar takut.

“Tapi kemudian, pikiran saya menjadi terbuka, karena saya yakin, saya akan melakukan sesuatu yang terbaik. Dalam beberapa hari terapi alternatif komplementer itu, saya merasakannya. Saya menjadi realistis.

“Saya bisa tidur lebih baik sekarang. Minggu lalu, saya tidur tanpa obat penenang sepanjang malam, dengan menggunakan teknik pernapasan, teknik relaksasi.

“Bagian yang sulit bagi saya adalah kembali ke medan perang. Kembali sebagai petugas medis dan berurusan dengan peluru, amputasi, kematian yang mengerikan … Saya tidak yakin bahwa saya benar-benar ingin melakukannya.

“Tapi saya bisa membantu dengan aspek-aspek lain—konseling, atau merawat. Ada banyak jiwa yang perlu disembuhkan juga. Segala sesuatu harus diperhitungkan, dan pada saat ini saya tidak keberatan menyebarkan aspek seperti itu.

“Hal yang disayangkan adalah fasilitas konseling ini tidak ada yang mencukupi. Ada 12 tentara pada satu waktu, di mana ada bisa 1.200 prajurit yang mungkin perlu konseling dan perawatan.

“Semua orang terpengaruh. Saya tidak pernah menemukan satu orang pun yang tidak terpengaruh. Akhirnya tak peduli siapa pun Anda, perang akan selalu memengaruhi Anda. Perang akan mengubah jiwa Anda.”


Lantas kenapa mereka tidak segera menarik seluruh tentaranya dari medang perang???Semuanya demi menjaga kepentingan zionis.Amerika rela putra-putri bangsanya mati di medan tempur asalkan eksistensi sang zionis Israel tidak tergoyahkan.Sungguh miris dengan apa yang dilakukan oleh Amerika terhadap tentaranya.

Saya tidak mengajak anda untuk mempercayai apa yang saya tuliskan ini tapi cobalah untuk merenungkan apa yang telah dilakukan oleh Amerika terhadap negara muslim di timur tengah khususnya Iraq dan Afghabistan.Apakah Iraq dan AFghanistan yang berperang melawan penjajah di bumi pertiwi nya layak disebut Teroris???Itu terlalu Naif untuk dikatakan.

Iraq dan Afghanistan tidak jauh beda keadaannya dengan Indonesia ketika belum merdeka,Dijajah dan rakyatnya melakukan perjuangan untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi yang sangat dicintai nya.Masihkah anda berfikir bahwa pejuang-pejuang Iraq dan Afghanistan adalah teroris???bila anda masih berfikiran seperti itu maka anda juga harus mempertanyakan gelar kepahlawanan Cut Nyak Dien,Bung Tomo dan pahlawan-pahlawan lain pejuang kemerdekaan Indonesia.Karena diantara pejuang Iraq dan Afghanistan ada satu korelasi yang sama dengan Cut Nyak Dien dan Bung Tomo,yaitu :: Berjuang sampai mati demi mempertahankan bumi pertiwi yang dicintainya dari tangan penjajah.

Ada satu hal unik dan aneh yang yang saya temui,masih berhubungan dengan Minyak dan Israel.Cobalah anda buka Google.com dan ketikan PERTAMINA,maka akan muncul seperti ini ::





Menarik bukan,kenapa di setiap akhiran alamat web pertamina ada embel-embel Israel.Apakah server web pertamina ada di Israel atau Saham pertamina dimiliki Israel.Mungkin juga sejak lama Indonesia telah bekerja sama dengan Israel.Jika betul Indonesia telah mengadakan kerja sama maka sungguh miris ditengah dukungan Indonesia terhadap palestina,Indonesia malah bekerja sama dengan Israel.Wallohualam.


[eramuslim][abupatih]