Kedatangan Obama,Rothschild dan Kepentingan Yahudi di Indonesia

Setelah sekian lama tidak menuliskan artikel baru,baru-baru ini saya dikejutkan dengan beberapa pemberitaan di media masa baik media cetak maupun online!!Keluarga Rothschild yang merupakan yahudi dan seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat umum Keluarga Rothschild adalah pihak yang mampu mengatur dan menguasai perekonomian dunia adakah hubungannya juga dengan kedatangan Obama ke Indonesia???tidak bisa dilupakan juga keluarga ini adalah penyumbang dana untuk Israel yang digunakan untuk melakukan penjajahan di atas negeri Palestina yang tak kurang,setiap harinya puluhan bahkan mungkin ratusan anak-anak dan wanita di palestina dan Gaza mengalami kematian karena ulah israel.

Untuk sekedar flashback mari kita cermati kembali sejarah dari Keluarga Rothschild.

Awal mula dari  dinasti ini berasal dari seorang yang bernama Meyer Amschel Rothschild (1744-1812). Dia tinggal di ghetto (judengasse) di Frankfurt, Jerman.Ayahnya adalah seorang pedagang yang tidak terlalu kaya,pada usia 12 tahun ayahnya meninggal dan membuatnya menjadi seorang yatim.Meyer Amschel Rothschild memulai usaha dengan memperjual-belikan medali dan koin langka tak disangka usahanya mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga dalam waktu yang singkay dia berhasil masuk ke lingkungan bangsawan dan kerajaan karena kesuksesannya tersebut.

Meyer memiliki 5 orang anak laki-laki dan semua anaknya tersebut diberi arahan untuk mengembangkan bisnis keuangan keluarga mereka di negara-negara Eropa yang berbeda. 

  • Amschel (1773-1855)  Meneruskan bisnis ayahnya di Frankfurt
  • Nathan (1777-1836)  Dikirim ke London pada tahun 1798
  • Jacob (1792-1868)   Dikirim ke Perancis pada tahun 1811
  • Salomon   Dikirim dan mengembangkan usahanya di Austria
  • Calmann/ Carl   Dikirim dan mengembangkan usahanya di Naples.

Diantara kelima anaknya tersebut yang paling berhasil adalah Nathan dan Jacob.
Berikut Silsilah dari Keluarga Rothschild ::

Silsilah Keluarga Rothschild

Dikarenakan kekuatan uang itu pula Natan Rothschild, anak Meyer yang mengembangkan bank di London, dikutip dalam "The Rothschild Story" dikabarkan pernah menyatakan, "Saya tak perduli siapa boneka yang diletakkan di tahta Inggris untuk memerintah kekaisaran yang matahari tidak pernah terbenam di atasnya. Orang yang mengendalikan suplai keuangan Inggris merupakan pengendali kekaisaran Inggris, dan sayalah yang mengendalikan suplai uang Inggris."


Nathan telah berhasil mendominasi keuangan Inggris. Ia dan saudaranya merupakan penemu, atau setidaknya yang mempopulerkan, sistem obligasi pemerintah. Keluarga Rothschild dengan kelihaiannya mampu mengambil keuntungan di saat perang dan damai. Mereka yang menjadi penyuplai dana bagi Jenderal Wellington dalam pertempurannya yang menentukan di Waterloo, di mana ia berhasil mengalahkan Napoleon Bonaparte.

bahkan pendiri gerakan Zionisme, Theodore Herzl, dalam catatan hariannya menuliskan bahwa ia  telah mengajukan draf proposal kepada keluarga Rothschild dan tokoh Yahudi lainnya untuk mensukseskan misi zionesme mereka

Rothschild bahkan selangkah lebih maju dari gerakan zionesme,agen-agen mereka telah berhasil masuk ke Palestina dan berperan dalam mendirikan sekolah dan rumah sakit di sana, di antaranya Evelina de Rothschild School for Girls pada tahun 1867 dan Rumah Sakit Misgaf Ladach pada tahun 1854. [Arnold Blumberg, Zion Before Zionism, 1838-1880, New York: Syracuse University Press, 1985, hlm. 120]

Gerakan Zionisme bersama dengan beberapa politisi penting di Inggris, termasuk A.J. Balfour dan Herbert Samuel bahu membahu dalam merealisasikan visi gerakan itu. Dan menurut Ilan Pappe, keberhasilan utama mereka adalah dalam membangun kelompok lobi yang kokoh, terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi, yang berpusat pada keluarga Rothschild. Hasilnya adalah seperti yang sudah kita ketahui bersama: Deklarasi Balfour.

Deklarasi Balfour, dokumen yang memberi pengakuan dan legitimasi bagi bangsa Yahudi atas tanah Palestina, sebetulnya merupakan, meminjam istilah Robert John, 'the most extraordinary document produced by any government in world history.' Dokumen itu merupakan janji dari bangsa pertama (Inggris) kepada bangsa kedua (Yahudi) untuk memberikan negeri bangsa ketiga (Palestina), sementara pada saat itu ia masih merupakan bagian dari kesultanan bangsa keempat (Turki). Deklarasi itu dikeluarkan bukan hanya satu tahun sebelum Perang Dunia I (1914-1918) berakhir, tetapi juga lima minggu sebelum pasukan Inggris menduduki Yerusalem pada tanggal 9 Desember 1917. Dan pada kenyataannya kemudian, apa yang dinyatakan pada bagian akhir deklarasi tersebut bahwa 'nothing will be done that may prejudice the civil or religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine' pada kenyataannya sama sekali tidak terwujud.Kelompok zionis malah banyak membunuh warga Palestina dan mengabaikan hak-hak mereka,Inggris dan Amerika Serikat pun tidak melakukan apa-apa padahal mereka adalah pendukung Hak Asasi Manusia di dunia Internasional.

Keanehan dokumen Balfour tidak hanya itu saja. Dokumen ini merupakan sebuah surat dari kerajaan paling kuat di dunia pada masa itu, yaitu Kerajaan Inggris, kepada seorang bankir internasional yang sekaligus merupakan kepala keluarga Rothschild di Inggris.Dapat kita cermati betapa kuatnya pengaruh keluarga ini sehingga sebuah kerajaan yang begitu besar sampai harus mengirimkan sebuah surat kepada keluarga Rothschild.Surat itu ditujukan kepada Lord Rothschild yang kedua, putra tertua dan pewaris Nathan Rothschild, yaitu Walter (1868-1937), dan dialamatkan ke rumahnya di 148 Picadilly, London.

Mungkin cukup sekian mengenai sejarah  silsilah dan bagaimana pengaruh dari keluarga Rotschild  ini karena saya akan mencoba membahas mengenai Keluarga Rothschild yang mulai mengembangkan sayapnya di Indonesia.Berikut berita yang saya ambil dari detikfinance.com :


Jakarta - Nathaniel Rothschild melalui perusahaannya, Vallar PLC meraup US$ 1,1 miliar dalam IPO-nya Juli lalu. Dana dari hasil penjualan saham ke publik itu akan digunakan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan pertambangan, namun tidak termasuk di Indonesia. Lantas kenapa Rothschild melirik Indonesia?
 Seperti diketahui, Vallar yang dibangun oleh Nathaniel Rothschild dan James Campbel berhasil meraup dana 707 juta poundsterling (US$ 1,07 miliar), dan sahamnya dicatatkan di Bursa London pada 14 Juli 2010. Hasil dana IPO itu memang dimaksudkan untuk mengakuisisi sejumlah pertambangan.

"Kami gembira telah menerima respons yang positif dari investor global dalam situasi yang sulit ini," ujar Rothschild dalam pernyataannya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Reuters.

"Pasar yang menantang tersebut mendatangkan kami dengan kesempatan akuisisi yang menarik dan kami yakin kami dapat mengakuisisi bisnis pertambangan yang besar pada valuasi yang dapat meningkatkan nilai pemegang saham secara signifikan dan memberikan kerangka bagi pertumbuhan masa depan Vallar," jelas Rothschild.

Vallar semula berniat untuk mengakuisisi pertambangan batubara di Colombia yang dimiliki perusahaan berbasis di AS, Drummond Co. Namun nyatanya, Vallar justru banting setir dan memilih Indonesia.

Kenapa?

"Karena aset-aset (batubara di Indonesia) secara signifikan jumlahnya lebih besar dan biayanya lebih rendah," jelas Rothschild dalam conference call-nya seperti dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (17/11/2010).

Indonesia kini tercatat sebagai eksportir batubara terbesar di dunia dengan konsumen terbesar adalah dari pembangkit-pembangkit listrik. Rothschild selanjutnya ingin menjadikan perusahaan gabungannya dengan Bakrie itu sebagai pemasok terbesar dunia.

"Kami telah mengumumkan terciptanya jawara batubara Indonesia... yang akan menjadi pemasok batubara thermal terbesar ke China," ujar Rothschild.

Pada tahun 2009, total impor batubara China mencapai 126 juta ton, atau melonjak hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun 2008.

Selain batubara, Rothschild juga mengincar sejumlah bahan tambang berharga lain di Indonesia seperti tembaga, emas, bijih besi, timbal, molybdenum, seng. Rothschild berharap bisa mendapatkan bahan-bahan tambang itu dari anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yakni PT Bumi Resources Mineral (BRM) . Anak usaha ini juga akan memberi Vallar akses ke Afrika.

BRM sendiri juga akan segera mencatatkan sahamnya di lantai bursa dengan harga saham ditetapkan sebesar Rp 635 per saham. Sejauh ini pemesanan saham BRM telah mengalami Kelebihan permintaan (oversubscribe) mencapai 5 kali dengan pesanan senilai US$ 1 miliar.

Selain memiliki 6 tambang, BRM juga membawahi Bumi Resources Japan Company Ltd, perusahaan pemasaran batubara dan mineral yang berdiri di bawah hukum negara Jepang. Hingga 30 Juni 2010, total nilai aset BRM tercatat sebesar Rp 18,705 triliun. Pendapatan BRM sebesar Rp 62,780 miliar yang diperoleh dari Bumi Japan. Pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 413,758 miliar, terutama disumbangkan dari dividen 18% yang diterima BRM dari NNT. Untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 174,686 miliar.

Seperti diketahui, PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menggelar aksi korporasi menggemparkan dengan melakukan tukar guling saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan Vallar milik Rothschild, keluarga bankir terkaya di dunia.

BNBR menandatangani perjanjian jual beli dengan Vallar Plc untuk melepaskan 5,2 miliar saham BUMI di Rp 2.500 untuk mendapatkan 90,1 juta saham baru Vallar, dimana BNBR akan menerima 50,5 juta saham baru di Vallar seharga GBP 10 per saham.

Rothschild juga mengambil alih 75% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Harga akuisisi saham BRAU akan dilakukan pada Rp 540. PT Bukit Mutiara, anak usaha Recapital Advisors melepaskan 75% sahamnya di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan akan memperoleh dana tunai Rp 6,596 triliun dan 24,9% saham Vallar Plc, perusahaan milik keluarga Rothschild.

Pelepasan 75% saham BRAU ini akan dilakukan melalui 2 cara. Sebesar 35% saham BRAU akan dibayar tunai pada harga Rp 540 per saham senilai Rp 6,596 triliun, sedangkan 40% saham BRAU akan akan ditukar guling dengan 52,2 miliar saham Vallar Plc atau sekitar 24,9," u

Usai transaksi ini, BNBR akan menjadi induk usaha Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan menjadi pemegang 25% saham BUMI. Setelah transaksi, Vallar akan berganti nama menjadi Bumi Plc.

Dengan rampungnya transaksi dimaksud, Bakrie akan menjadi pemegang saham terbesar pada Bumi PLC serta berhak menunjuk posisi-posisi kunci di jajaran Direksi dan Manajemen Bumi PLC, khususnya posisi Chairman, CEO dan CFO di Vallar. Dengan demikian Bakrie akan secara langsung maupun tidak langsung, memegang kendali manajemen dan operasi di BUMI.

Transaksi ini ditangani oleh Credit Suisse sebagai penasihat keuangan BNBR. Secara tidak langsung, grup Bakrie dan Recapital pemilik Berau akan ikut tercatat di Bursa London.

Salahkah jika Rothschild menanamkan sahamnnya di indonesia???tentu saja tidak namun kita juga harus menelaah bagaimana dampak dari yang akan diterima jika mereka menjejakan kakinya di Indonesia.Apalagi sebelumnya Obama berkunjung ke negara kita ini.Sudah menjadi rahasia umum Amerika Serikat tidak akan pernah memberikan bantuan dengan cuma-cuma,Obama datang pasti dengan berbagai tujuan demi melanggengkan kepentingnnya di Indonesia dan mungkin saja untuk memuluskan langkah Keluarga Rothschild menancapkan kukunya di bumi pertiwi kita ini.Sudah selayaknya pemimpin negara Indonesia berani untuk menolak uluran tangan Amerika Serikat yang penuh dengan tipu daya.Freeport adalah salah satu contoh dari perusahaan multinasional Amerika yang menyebabkan kerusakan lingkungan,menyebabkan ketidakamanan di daerah papua dan yang paling parah kontrak kerjanya yang sangat menguntungkan Amerika Serikat dan merugikan Indonesia belum lagi diisukan bahwa di daerah tambang Freeport ditemukan Uranium yang lebih mahal dari Emas.
Sudah tak layak jika Indonesia masih mengharapkan Amerika Serikat untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis yang berkepanjangan karena meminta bantuan ke Amerika Serikat yang sudah jelas dan secara nyata hanya membuat Indonesia semakin sengsara dan tidak bisa lepas dari jerat hutang!!Amerika Serikat adalah malaikat bersifat ular yang bermuka manis ketika membantu suatu negara namun dibalik semua itu,muncul kepentingan-kepentingan yang hanya menguntungkan mereka secara sepihak dan menyengsarakan pihak lain.

Amerika Serikat negara yang dibangun oleh Zionisme dan menyokong genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina,mengobarkan perang di Iraq dan Afghanistan dengan dalih mencari senjata pemusnah massal yang hingga kini tidak jelas keberadaannya bahkan mungkin senjata pemusnah massal tersebut tidak pernah ada,masih layakkah disebut sebagai penjaga perdamaian,keamanan,pengusung HAM dan polisi dunia???Anda sendiri yang bisa menentukan jawabannya!!